Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) pada
tanggal 1 Agustus 2007 dengan SK Menteri Pendidikan Naasional Republik
Indonesia Nomor 124/D/O/2007 oleh Yayasan Pendidikan Provinsi Kepulauan
Riau (YPPKR) milik pemerintah provinsi Kepulauan Riau. Universitas
Maritim Raja Ali Haji didirikan atas penggabungan Politeknik Batam dan
STISIPOL Raja Haji Fisabilillah yang terdiri dari 5 fakultas dan 8
program studi. Penggabungan Politeknik Batam menjadi Universitas Maritim
Raja Ali Haji menjadikan program studi Teknik Elektro salah satu
program studi yang pertama terbentuk. Politeknik Batam yang berada di
pulau Batam dengan segala sarana prasaranya dijadikan sebagai Fakultas
Teknik (FT), sedangkan 4 fakultas lainnya berada di Tanjungpinang. Pada
awal pendirian tersebut, dosen-dosen dan tenaga kependidikan Politeknik
Batam berstatus sebagai dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Teknik
Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pendidikan tertinggi dosen tersebut
umumnya adalah S1. Pada saat itu penyelenggaraan pendidikan Fakultas
Teknik masih untuk Diploma 3 meneruskan penerimaan mahasiswa pada masa
Politeknik sebelumnya. Baru kemudian pada bulan September tahun 2008
Fakultas Teknik UMRAH menyelenggarakan pendidikan Strata satu (S1) untuk
program studi Teknik Elektro (TE) dan Teknik Perangkat Lunak (TPL).
Angkatan pertama mahasiswa program studi Teknik Elektro pada saat itu
berjumlah 31 orang yang sebagian besar berasal dari pulau Batam dan
sekitarnya serta pulau-pulau lain di kepulauan Riau. Ketua program studi
Teknik Elektro D3 dan S1 pada saat itu dijabat secara rangkap oleh
bapak Iman Fahruzi, ST yang sebelumnya adalah dosen Politeknik Batam.
Pada tahun 2009, program studi Teknik Elektro mendapat izin
perpanjangan penyelenggaraan program studi oleh Kementerian dengan SK
Nomor 55/D/O/2009. Pada tahun tersebut telah ada wacana untuk
pembentukan kembali Politeknik Batam, karena industri-industri di pulau
Batam sangat membutuhkan tenaga kerja vokasi yang siap pakai. Pada tahun
yang sama Fakultas Teknik mendapatkan dua dosen pengajar baru bergelar
S2 untuk pertama kalinya setelah menjadi universitas. Salah satu dosen
tersebut adalah Rozeff Pramana, ST.,MT yang ditempatkan sebagai dosen
pengajar program studi (S1) Teknik Elektro. Pada tahun tersebut jumlah
penerimaan mahasiswa baru Teknik Elektro hanya 14 orang.
Pada bulan januari tahun 2010, ketua program studi D3 dan S1 Teknik
Elektro UMRAH dipisahkan. Ketua program studi untuk S1 Teknik Elektro
yang ditunjuk Rozeff Pramana, ST.,MT. Pada awal tahun tersebut pula
terwujud pemisahan dan pembentukan kembali Politeknik Batam dengan
Universitas Maritiim Raja Ali Haji. Dengan demikian Fakultas Teknik
UMRAH mulai saat itu telah berdiri sendiri. Dengan adanya pemisahan
tersebut, dosen Fakultas Teknik UMRAH berjumlah hanya 2 orang yaitu
Rozeff Pramana, ST.,MT dan Martalelli Bettiza, S.Si.,M.Sc dari hasil
rekrutmen dosen UMRAH tahun 2009, dan juga merupakan Ketua program studi
untuk jurusan Teknik Elektro dan Teknik Perangkat Lunak saat itu.
Selain dosen tersebut juga terdapat 2 tenaga kependidikan yang
merupakan hasil rekrutmen universitas yaitu Edi Supardi dan Fitria Dwi
Mayasari. Fakultas Teknik saat itu masih menempati bagian dari gedung
Politeknik Batam. Berbagai permasalahan muncul setelah pemisahan
tersebut dan dirasakan langsung oleh seluruh civitas termasuk prodi
Teknik Elektro. Masalah utama adalah kurangnya dosen dengan
latarbelakang S2 Teknik Elektro dan tidak ada lagi dukungan dosen
pengajar dari D3 Politeknik Batam yang juga mengalami masa transisi.
Program studi Teknik Elektro harus mendatangkan dosen luar biasa dengan
latarbelakang S1 teknik yang jumlahnya terbatas. Kondisi ini
mengakibatkan beban mengajar dosen termasuk Ketua pogram studi menjadi
bertambah banyak.
Pada bulan September tahun 2010, setelah diadakan pertemuan antara
mahasiswa Fakultas Teknik dengan pihak Rektorat UMRAH dan pengurus
Yayasan YPPKR yang mewadahi UMRAH, disepakati Fakultas Teknik UMRAH
memisahkan diri dari lokasi yang semula masih dalam area kampus
Politeknik Batam pindah ke Ruko Cluster Puri Legenda Blok C1 no.1-3 Jl.
Engku Putri di Batam Center. Gedung Fakultas Teknik tersebut terdiri
dari 3 ruko dengan 3 lantai, Rektor UMRAH saat itu Prof. Dr. Maswardi. M
Amin, M.Pd memerintahkan Ketua program studi Teknik Elektro saat itu
untuk mendesain ruang kelas, laboratorium dan ruang perkantoran bagi
Fakultas Teknik sementara saat itu. Gedung tersebut didesain terdiri
dari 6 ruang kelas dan 2 laboratorium bagi dua program studi di Fakultas
Teknik. Dengan persiapan lebih kurang 1 bulan, maka pada bulan
September tersebut bertepatan dengan dimulainya proses belajar mengajar
semester Ganjil 2010/2011 Fakultas Teknik resmi menempati gedung baru
tersebut. Masa tersebut adalah masa transisi, dimana mulai saat itu
program studi Teknik Elektro khususnya dan Fakultas teknik umumnya
secara mandiri harus menyediakan fasilitas dan segala sarana prasarana
yang sebelumnya tersedia saat Politeknik Batam masih bergabung. Pilihan
tersebut harus diambil oleh seluruh civitas saat itu demi keberlanjutan
program studi dan Fakultas Teknik UMRAH yang ingin mandiri dengan segala
konsekuensinya. Pada masa tersebut jumlah dosen tetap program studi
Teknik Elektro telah bertambah menjadi 2 orang, yaitu ibnu kahfi
bahtiar, ST.,M.Sc dengan keilmuan elektronika. Walaupun demikian beban
mengajar ketua program studi saat itu tetap lebih banyak dibanding dosen
lainnya karena terbatasnya keilmuan dosen yang dimiliki. Kondisi ini
terus berlanjut hingga beberapa tahun kedepan seiring sulitnya
mendapatkan dosen baru dengan kompetensi berlatarbelakang Teknik
Elektro. Diawal semester Ganjil tahun ajaran 2010/2011 prodi Teknik
Elektro kembali mendapatkan dosen baru yaitu Deny Nusyirwan, ST.,M.Sc
dengan latar belakang Teknik Mesin. Dosen tersebut disiapkan untuk
rencana Fakultas Teknik kedepan yang ingin mendirikan program studi
Teknik Mesin. Deny Nusyirwan, ST.,M.Sc tercatat sebagai dosen tetap
ketiga di program studi Teknik Elektro hasil rekrutmen tahap kedua oleh
universitas pada tahun 2010 dengan bidang keilmuan teknik mesin dan
penerbangan.
Pada tahun ajaran 2010/2011, hasil kesepakatan antar pimpinan
universitas dari masukan Ketua program studi Teknik Elektro saat itu,
diputuskan penerimaan mahasiswa baru program studi Teknik Elektro juga
dilakukan di kampus Senggarang-Tanjungpinang. Keputusan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan kedepan Fakultas Teknik
dan prodi-prodinya yang masih memiliki mahasiswa sedikit dan sarana
prasarana yang sangat minim, serta rencana dan tantangan kedepan yang
dihadapi oleh Universitas Maritim Raja Ali Haji yang saat itu dalam
proses menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Penerimaan mahasiswa baru
reguler program studi Teknik Elektro pada tahun tersebut berjumlah 23
orang yang terdiri 8 orang untuk kelas Batam dan 15 orang untuk kelas
perdana di Tanjungpinang. Pada tahun yang sama juga dibuka kelas malam
prodi Teknik Elektro di kampus Batam untuk pekerja dengan jumlah
mahasiswa 26 orang. Pada tahun tersebut tercatat program studi Teknik
Elektro memiliki kelas di dua tempat yaitu di kampus Batam dan Kampus
Senggarang-Tanjungpinang dengan total penerimaan mahasiswa baru 49
orang. Dengan kondisi tersebut mengakibatkan jumlah dosen yang masih 3
orang harus berkorban dan bekerja ekstra untuk mengajar di dua tempat
yang dibatasi oleh laut tersebut, ditambah lagi mengajar kelas malam.
Tidak semua dosen Teknik Elektro yang bersedia menjalani kondisi
tersebut, tercatat hanya 3 orang dosen yang harus mengajar di kelas
Batam dan Tanjungpinang pulang-pergi setiap minggunya, yaitu Rozeff
Pramana, ST.,MT, Deny Nusyirwan, ST.,M.Sc dan Muhamad Mujahidin, ST.,MT
yang saat itu masih baru dengan status dosen luar biasa. Kondisi
mengajar kelas reguler kampus Batam dan kampus Tanjungpinang yang harus
menyeberangi laut serta ditambah dengan mengajar hingga malam hari untuk
kelas non reguler di kampus Batam berlangsung selama 3 tahun hingga
tahun 2013.
Pada tahun 2011 tepatnya pada tanggal 3 hingga 7 januari, program
studi Teknik Elektro mengadakan lokakarya Kurikulum pertamanya.
Kurikulum yang digunakan sebelumnya adalah kurikulum yang lebih banyak
berbasis vokasi turunan dari kurikulum D3 teknik elektro Politeknik
Batam. Saat itu kurikulum S1 Teknik Elektro lebih dititik beratkan pada
industri. Matakuliah yang diajarkan lebih kepada kelistrikan dan
industri. Matakuliah yang mencerminkan Kemaritiman sesuai dengan
Visi-Misi Universitas juga belum ada. Oleh karena itu lokakarya
kurikulum Teknik Elektro pada tahun 2011 tersebut menjadi sangat penting
untuk menentukan jalan dan perkembangan program studi Teknik Elektro
UMRAH kedepannya. Lokakarya kurikulum pada awal tahun 2011 tersebut
mendatangkan narasumber akademisi dari jurusan Teknik Elektro ITB dan
praktisi-praktisi dari industri-industri di pulau Batam. Hasil dari
lokakarya tersebut beberapa bulan kemudian tersusunlah Kurikulum 2011
program studi Teknik Elektro UMRAH. Kurikulum tersebut efektif digunakan
pada semester Genap tahun ajaran 2010/2011.
Kurikulum Teknik Elektro tahun 2011 tersebut masih bersifat Teknik
Elektro umum, yang terdiri dari matakuliah telekomunikasi, elektronika
dan kelistrikan. Hal ini diputuskan karena jumlah mahasiswa masih
sedikit untuk dibagi menjadi konsentrasi atau peminatan, selain hal
tersebut jumlah dosen yang ada juga sangat terbatas. Namun pada
Kurikulum tersebut ciri kemaritiman telah tercermin pada beberapa
matakuliah seperti Ilmu Kemaritiman dan Teknologi Perkapalan. Cara lain
yang dilakukan adalah dengan menambahkan silabus matakuliah tertentu
untuk diarahkan ke kemaritiman tanpa mengurangi tujuan utama dari
matakuliah bersangkutan. Selain hal tersebut, kurikulum Teknik Elektro
tahun 2011 juga terdapat matakuliah yang sama sekali baru yang belum ada
di jenjang Strata 1 (S1) prodi Teknik Elektro sebelumnya, bahkan di
jurusan Teknik Elektro ITB. Hal ini diakui oleh Dr. Adit Kurniawan
sebagai narasumber dari Teknik Elektro ITB pada lokakarya kurikulum
Teknik Elektro saat itu. Matakuliah baru yang dimaksud adalah Konversi
Energi Terbarukan. Matakuliah tersebut mendapat tanggapan positif dari
narasumber mengingat perkembangan energi dalam 5 tahun mendatang yang
akan mulai mengurangi energi fosil dan menggantikannya dengan
energi-energi yang mudah diperbarui seperti matahari, angin dan air.
Matakuliah tersebut bahkan pada awal penyusunannya mendapat penolakan
dari calon dosen pengajarnya sendiri dengan alasan saat itu merupakan
matakuliah untuk mahasiswa jenjang Strata 2 (S2).
Pada tahun 2011 jumlah mahasiswa reguler program studi Teknik Elektro
meningkat pesat 44 orang. Jumlah dosen tetap program studi Teknik
Elektro bertambah menjadi 4 orang, yaitu M.Mujahidin, ST.,MT dengan
bidang keilmuan tenaga listrik. Penerimaan mahasiswa baru pada tahun
tersebut hanya untuk kelas Tanjungpinang saja. Sedangkan penerimaan
mahasiswa baru untuk kelas reguler maupun non reguler di kampus Batam
mulai di hentikan untuk persiapan pemindahan pusat Fakultas Teknik dari
Batam. Walaupun demikian aktifitas mengajar tetap dilakukan di dua
tempat tersebut, dan diwacanakan pada awal tahun 2013 Fakultas Teknik
akan di pindahkan ke kampus Tanjungpinang bersatu dengan fakultas
lainnya. Kegiatan proses belajar mengajar kelas Tanjungpinang saat itu
masih menumpang pada ruangan yang merupakan bagian dari gedung Rektorat
UMRAH di kampus Senggarang, awalnya hanya terdiri dari 3 kelas dan 1
laboratorium untuk dua program studi Fakultas Teknik.
Pada tahun 2011 tersebut Universitas Maritim Raja Ali Haji ditetapkan
sebagai Perguruan Tinggi Negeri yang ditetapkan melalui Peraturan
Presiden No. 53 tanggal 8 September 2011. Penegerian UMRAH memberikan
motivasi bagi program studi Teknik Elektro yang pada saat itu sedang
mempersiapkan diri untuk melaksanakan Akreditasi pertamanya, hal
tersebut juga sangat penting karena pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nasional telah membatasi waktu bagi seluruh
program studi kampus di Indonesia yang belun terakreditasi untuk
memiliki Akreditasi program studi sampai batas waktu pertengahan tahun
2012. Bila hal tersebut tidak terpenuhi maka izin program studi tersebut
akan dibekukan oleh pemerintah. Pemerintah saat itu juga secara resmi
telah mengumumkan nama-nama program studi yang dibekukan. Program studi
Teknik Elektro sejak awal tahun 2011 telah intens melaksanakan persiapan
akreditasi dengan melakukan rapat rutin pada minggu kedua dan keempat
setiap bulannya. Tim akreditasi saat itu diketua langsung oleh ketua
program studi Rozeff Pramana, ST.,MT yang beranggotakan seluruh dosen
tetap yang ada saat itu dan staf. Bahkan persiapan akreditasi telah
dimulai pada tahun 2010. Berbagai permasalahan harus dihadapi oleh
program studi Teknik Elektro. Permasalahan utama dalam menghadapi
akreditasi pertama saat itu adalah:
- Jumlah dosen tetap yang tidak memenuhi standar
- Struktural program studi yang hanya diisi oleh ketua program studi saja
- Terbatasnya jumlah tenaga kependidikan
- Belum ada lulusan, dan pada awal tahun 2012 harus memiliki lulusan sebelum divisitasi asesor.
- Fasilitas laboratorium yang masih sangat minim terdiri dari 8
multimeter analog dan digital dan 2 osiloskop, serta belum memiliki
trainer.
- Sarana prasarana yang sangat terbatas, hanya memiliki jaringan internet, musholla dan ruangan BEM.
- Memiliki 6 kelas untuk dua program studi dan 1 laboratorium.
- Prestasi dan aktifitas civitas masih kurang karena minimnya dana dan prasarana.
- Sangat minim kerjasama dengan pihak luar dan berbagai permasalahan lainnya.
Berbagai cara telah diupayakan oleh pihak program studi dan Fakultas
Teknik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun hanya sebagian
saja yang terpenuhi dan bukan yang menjadi kendala utama. Tahun 2011
tercatat juga dengan berbagai persoalan internal yang terjadi pada
Fakultas hingga ke program studi Teknik Elektro. Kedatangan dosen baru
tidak selamanya memberikan dampak positif bagi kinerja institusi yang
telah dulu ada, namun saat itu adalah sebaliknya. Berbagai berita
negatif tertuju kepada program studi Teknik Elektro khususnya ketua
program studi. Permasalahan tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan
bantuan pihak universitas melalui rapat senat.
Pada tanggal 3 Januari 2012 Borang Akreditasi program studi Teknik
Elektro dikirimkan ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi di
Jakarta oleh ketua tim Akreditasi. Berbagai kekurangan data terus
dibenahi termasuk untuk mendapatkan lulusan pertama program studi Teknik
Elektro menjelang kedatangan tim asesor. Seluruh tim telah bekerja
optimal bahkan beberapa staff dan ketua program studi Teknik Elektro
saat itu 4 hari menjelang Akreditasi tidur di kampus. Program studi
Teknik Elektro divisitasi oleh asesor pada 18 juni 2012 dan dinyatakan
lulus Akreditasi melalui SK BAN PT No. 022/BAN-PT/Ak-XV/S1/VII/2012
dengan peringkat C dan nilai 227 yang berlaku hingga 27 juli 2017.
Alhamdulillah segala puji syukur civitas program studi Teknik Elektro
ucapkan kehadirat Allah Swt segala beban dan persoalan diberikan
kemudahan dan jalan keluar.
Pengalaman Akreditasi program studi Teknik Elektro untuk pertama kali
tersebut menjadi pembelajaran yang berharga bagi civitas untuk
mempersiapkan Akreditasi berikutnya. Program studi Teknik Elektro mulai
membenahi diri dari segala bidang. Bidang-bidang akademik, penelitian,
kerjasama dan kegiatan kemahasiswaan didorong untuk berkembang dalam
kehidupan seluruh civitas program studi Teknik Elektro. Mahasiswa Teknik
Elektro juga didorong untuk mengikuti berbagai kompetisi khususnya yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Indonesia. Kehidupan dunia
kampus mulai di kembangkan dan dijadikan budaya bagi civitas melalui
berbagai kegiatan. Manajemen dan administrasi juga dilakukan pembenahan.
Untuk pengadaan sarana-prasarana, penambahan dosen/tenaga
kependidikan, pendanaan kegiatan program studi dan lainnya yang
memerlukan dukungan pihak fakultas/universitas, program studi Teknik
Elektro perlahan-lahan melakukan pendekatan kepada berbagai pihak
tersebut khusunya pimpinan di tingkat universitas. Hasilnya pada akhir
tahun 2012 program studi Teknik Elektro mendapatkan pendanaan untuk
fasilitas laboratorium.
Pada tahun 2012 tercatat program studi Teknik Elektro mewisudakan
mahasiswanya untuk pertama kali. Jumlah mahasiswa yang diwisuda pada
tahun tersebut adalah 35 orang yang terdiri 13 mahasiswa reguler 22
mahasiswa non reguler. Dalam hal penerimaan mahasiswa baru, jumlah
peminat program studi Teknik Elektro meningkat tajam mencapai 69 orang
memenuhi kuota yang dibuka. Aktifitas perkuliahan program studi Teknik
Elektro pada tahun tersebut sudah mulai fokus pada kelas reguler
Tanjungpinang.
Pada awal tahun 2013 sebelum dimulainya semester Genap 2012/2013,
Fakultas Teknik dipindahkan dari Batam ke kampus Senggarang. Mahasiswa
yang masih aktif saat itu telah disosialisasikan terkait pemindahan
tersebut dan harus menjalani proses belajar mengajar di kampus
Senggarang-Tanjungpinang. Untuk program studi Teknik Elektro proses
pemindahan tersebut berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada
permasalahan yang berarti. Fakultas Teknik menempati gedung yang
ditinggalkan oleh Fakultas FISIP yang pindah ke kampus baru di pulau
Dompak-Tanjungpinang. Pada gedung baru tersebut tersedia 8 kelas dan 4
laboratorium dan 1 gudang/ ruang server bagi kedua program studi. Pada
awal tahun 2013 tersebut juga program studi Teknik Elektro mulai
memiliki fasilitas laboratorium dan segala perlengkapannya. Perangkat
laboratorium dan segala perlengkapannya memenuhi semua laboratorium yang
ada. Segala fasilitas laboratorium tersebut secara umum memenuhi
praktikum untuk bidang elektro telekomunikasi, elektronika dan teknik
tenaga listrik dan sesuai dengan rencana pengembangan program studi
Teknik Elektro kedepan yang akan membuat konsentrasi/peminatan pada
program studi ini. Ketua program studi Teknik Elektro saat itu bapak
Rozeff Pramana, ST.,MT telah merancang grand desain pengembangan program
studi Teknik Elektro yang menitik beratkan pada bidang energi khususnya
Energi Baru Terbarukan dan Elektronika yang berbasis pada teknologi
kemaritiman serta elektronika pada perkapalan.
Laboratorium yang selama ini menjadi masalah utama bagi pengembangan
program studi Teknik Elektro telah dapat teratasi, namun permasalahan
utama lainnya yaitu kurangnya jumlah dosen. Dengan hanya memiliki 4
dosen tetap, rasio antara dosen dan mahasiswa program studi Teknik
Elektro mencapai 1:38 dan belum memenuhi jumlah minimum 6 orang dosen
yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia saat
itu. Berbagai upaya dilakukan untuk pemenuhan jumlah dosen tersebut.
Namun adanya moratorium dari pemerintah terkait penundaan penerimaan
dosen CPNS serta terbatasnya calon dosen dengan kualifikasi yang
dibutuhkan menjadi permasalahan tersendiri bagi program studi Teknik
Elektro. Permasalahan minimnya kualifikasi dosen tersebut telah ada
sejak Universitas Maritim Raja Ali Haji berstatus PTS. Dengan kondisi
ini maka sulit bagi program studi Teknik Elektro yang telah memberikan
rekomendasi bagi beberapa dosen berstatus dosen luar biasa saat itu
untuk menjadi bagian dari dosen tetap program studi.
Nama program studi diubah menjadi jurusan sesuai dengan SOTK
Universitas Maritim Raja Ali Haji yang baru menjadi PTN. Universitas
Maritim Raja Ali Haji kembali melakukan perombakan struktural. Ketua
jurusan Teknik Elektro yang terpilih dari hasil tahapan pemilihan saat
itu adalah kembali dipercaya kepada bapak Rozeff Pramana, ST.,MT dan
dilantik oleh Rektor pada tanggal 8 maret 2013. Pada januari 2015
kembali ada pelantikan struktural di universitas, namun Fakultas Teknik
tidak mengalami perubahan. Rektor yang menjabat saat itu adalah Prof.
Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc menggantikan rektor sebelumnya.
Pada awal tahun 2015, jurusan Teknik Elektro mendapatkan 2 dosen
baru yaitu Sapta Nugraha, ST.,M.Eng melalui jalur CPNS dan Eko
Prayetno, ST.,M.Eng yang direkomendasikan oleh Ketua jurusan Teknik
Elektro dengan mempertimbangkan kinerja dan pemenuhan syarat jumlah
dosen oleh kementrian terkait. Pada tahun tersebut, jurusan Teknik
Elektro juga melakukan evaluasi kurikulum yang dilanjutkan dengan
penyusunan kembali kurikulum baru dan lokakarya. Seluruh jurusan telah
diberikan arahan/petunjuk serta mekanisme untuk menyusun kembali
kurikulum baru berbasis KKNI. Tim penyusun kurikulum jurusan Teknik
Elektro yang ditunjuk saat itu diketuai oleh Ibnu kahfi bahtiar,
ST.,M.Sc dengan anggota Eko Prayetno, ST.,M.Eng dan Sapta Nugraha,
ST.,M.Eng. Lambatnya proses penyusunan kurikulum jurusan Teknik Elektro
dan semakin dekatnya batas waktu yang ditargetkan oleh pimpinan
universitas kepada seluruh jurusan agar kurikulum baru tersebut dapat
diimplementasikan pada semester Ganjil 2015/2016, maka ketua jurusan
Teknik Elektro mengambil alih penyusunan kurikulum tersebut dengan
dibantu oleh 2 anggota tim penyusun kurikulum sebelumnya. Dengan tenggat
waktu yang sangat minim, tim penyusun kurikulum bekerja seoptimal
mungkin melalui tahapan-tahapan evaluasi kurikulum lama sehingga
penyusunan kurikulum baru. Grand desain jurusan Teknik Elektro yang
telah dirumuskan beberapa tahun yang lalu disusun dan dirumuskan kembali
dalam Kurikulum jurusan Teknik Elektro yang sedang disusun. Penyamaan
persepsi dilakukan oleh ketua jurusan dalam rapat-rapat dosen untuk
mendapatkan masukan dalam penyusunan kurikulum terbaru tersebut. Pada
kurikulum 2015 tersebut, jurusan Teknik Elektro akan mengembangkan diri
pada teknologi berbasis Kemaritiman. Kurikulum yang dirancang membagi
konsentrasi menjadi 3 yaitu konstentrasi Telekomunikasi, konsentrasi
Teknik Tenaga Listrik dan Energi Terbarukan dan konsentrasi Elektronika
Perkapalan. Dua konsentrasi terakhir yang disebutkan diatas merupakan
konsentrasi yang tidak lazim di jurusan teknik elektro umumnya. Namun
konsentrasi tersebut menjadi jatidiri dan identitas bagi jurusan Teknik
Elektro Universitas Maritim Raja Ali Haji yang memfokuskan diri pada
pengembangan teknologi khususnya Teknik Elektro yang berbasis
kemaritiman. Kurikulum baru tersebut dapat dianalogikan jurusan Teknik
Elektro UMRAH akan menempatkan civitasnya pada dua tempat yaitu
“menempatkan kaki kanan di laut dan kaki kiri di darat”. Ini dimaksudkan
bahwa jurusan Teknik Elektro UMRAH akan menciptakan SDM-SDM yang unggul
menguasai teknologi berbasis kemaritiman, dan SDM tersebut mampu pula
bekerja berorientasi pada daratan. Kurikulum tersebut menjadi pembeda
dengan jurusan teknik elektro kampus lainnya, dan menjadi jalan bagi
jurusan Teknik Elektro UMRAH untuk mencapai visi-misinya. Kurikulum
jurusan Teknik Elektro tahun 2015 tersebut resmi diberlakukan pada
semester Ganjil 2015/2016.